Pages

Sinetron Kaca Benggala, Keseriusan Karya yang tidak Berlanjut

Kalau anda biasa begadang dan menyalakan TV sekitar pukul 2 dini hari, kembali ditanyangkan di MNC TV sinetron Kaca Benggala. Sebuah kisah sinetron yang diangkat dari Sandiwara Radio, mungkin saja ada kisah dalam bentuk novel, kurang tahu pasti.

Kaca Benggala, dalam bahasa jawa berarti cermin keburukan. Kisah yang menggambil latar jaman Kerajaan Islam Pajang di tanah Jawa, dan awal mula berdirinya kerajaan Mataram Islam.
Seperti cerita dalam Sahur Sepuh, dimana dalam ceritanya terdapat tokoh-tokoh yang sebenarnya ada dalam sejarah.

Di dalam cerita Kaca Benggala banyak tokoh sejarah yang ada dalam cerita, dan diceritakan kisahnya sesuai alur sejarah, meski berikutnya diarahkan ke cerita mengenai tokoh seperti Modosiyo dan Nyai Basingah sebagai tokoh utama dalam cermin prilaku keburukan manusia.

Kisah crita yang menggambil latar sejarah memang menarik, selama itu memang sebagai pelengkap saja, agar cerita sejarah yang sesungguhnya tidak bias. Dalam cerita Kaca Benggala diawali bagaimana Ki Ageng Pemanahan Bersama Anaknya Sutawijaya yang ditugasi untuk menumpas Arya Penangsang yang terkenal sakti.
Sampai berikutnya Ki Ageng Pemanahan mendapat hadiah alas Mentaok cikal bakal Mataram, di mana di situ juga dikisahkan Ki Ageng Pemanahan dibantu Sunan Kalijaga dalam menagih Janji ke Hadiwijaya Sultan Pajang Hadiwijaya yang sengaja mengulur karena ketakutannya berdasar sebuah ramalan.

Sinetron ini dibintangi Adjie Pangestu muda, dan Meriam Belina, Advent Bangun, Agus Kuncoro, dll. Ini adalah sinetron yang pernah pernah ditayangkan TPI di tahun 1994.
Cerita yang menarik, dan dikerjakan dengan sungguh-sungguh, ini terlihat dari setting bangunan, kereta kuda, serta properti busana para pemain yang tidak dibuat sembarangan, meski jauh dari nilai sempurna, tapi termasuk bagus di tahun 90an sudah bisa memproduksi film untuk TV sekelas itu. Sayangnya kesungguhan karya ini tidak berlanjut sampe sekarang...

6 komentar:

  1. Seru critanya penuh intrik dan muslihat..,
    kalau soal skenarionya lebih bermutu dari sinetron yang ada sekarang

    BalasHapus
  2. di sini agus kuncoro masih terlihat imut, perannya jadi panembahan senopati keren.. sayangnya ceritanya lebih banyak tentang kelakuan mondosiyo dari pada senopati yang merupakan tokoh penting berdirinya kerajaan mataram

    BalasHapus
  3. Adji sekarang cuman bikin sesasi aja kerjaannya, udah gak laku.. hehehehehe

    BalasHapus
  4. Nyai Basingah yg ambisius, tokoh antagonis tp dengan latar belakang cerita yg realistis, makin seru dan misterius saat Mondosiyo yg jadi hantu mayat hidup dgn ilmu hitam. Keren critanya, dulu gak pernah absen ditunggu tiap hari dengerin sandiwara radionya.. lebih mencekam ngikutin kisah di sandiwara radio dr pada sinetronnya di TPI

    BalasHapus
  5. Demang kembang sempol si Mondosiyo.. hehehehe.. :-)

    BalasHapus
  6. Jadi keinget masa2 sebelum sekolah dulu tapi aku baru nyadar kalo disitu ada perannya tafana dewi padahal dulu dia pas ada disinetron puasa2 main bersama irgi aku sangat mengaguminya.saya kira hampir seumuran sama aku eeh ternyata liat di youtube film kaca benggala sudah ada dia wkwkwk tua bnget ternyata taffana dewi tp awet muda n cantik

    BalasHapus

silahkan tinggalkan komentar dan pendapat kamu...

Berita Terpanas